Jumat, 03 Juni 2011

Anniversary untuk Chiko

SETAHUN yang lalu tepat dipertengahan tahun 2010. Sepasang anak manusia dipersatukan dan dipisahkan oleh maut. Ya…. Begitulah pendapat orang yang sedang jatuh cinta “hanya maut yang dapat memisahkan kita.”



“Hai….. lagi nagapin nih? Perkenalkan nama aku Chiko” dengan emotion smile pesan singkatpun masuk ke layar ponsel Diandra. Dengan bertanya-tanya dalam hati siapakah gerangan lelaki yang tiba-tiba sms begitu.

“aneh” jawab Diandra dalam hati.

“ini siapa? Kok tau nomor Hp aku? Dari siapa?” balas Diandra dengan pertanyaan yang bertubi-tubi.

“aku Chiko…. Dapet nomor kamu dari teman aku…. Bolehkan kita berteman? Nama kamu siapa? BTW lagi ngapain nih?”

“nih anak sok kenal banget sih…!” gerutu Diandra dalam hati.

“aku Diandra” balasnya jutek.

“ih…. Kok jutek gitu sih…..”

“lagian kamu sok kenal gitu….! Langsung aja dee siapa teman kamu yang ngasi nomor aku tanpa bilang-bilang dulu ke aku …..?! hem….??!” Balas Diandra kesal.

“jangan marah-marah gitu dooonk….. ntar hilang loo cantiknya… hehe… aku dapet nomor kamu dari teman aku yang namanya Abdi… kamu kenal kan sama dia…??”

“ia aku kenal… yaudah deh aku mau tidur…. Capek… daaaahh”

**

Hari-haripun berlalu. Ternyata Diandra dan Chiko makin dekat aja nih. Dua minggu telah berlalu setelah perkenalan mereka melalui sms. Sekalian PDKT juga sih sebenernya….

“kamu ternyata asyik juga ya anaknya… nggak ngeboseni … hehe” ledek Dindra lewat telpon.

“ia doonk… Chiko…. Hehe…” bangga Chiko.

Menit-menit terus berlalu. Jam di dinding terus berjalan. Melalui telpon mereka banyak berbincang-bincang, tertawa, menceritakan banyak hal dan yang lainnya.

“ia…. Aku mau jadi pacar kamu” itulah jawab Diandra setelah Chiko mengutarakan isi hatinya pada Diandra. Tepat pukul 23.00 mereka jadian (waaahh… senangnya…) tidak terasa 2 jam sudah mereka ngobrol-ngbrol.

“tidur yuk yank… aku udah ngantuk banget nih…” ucap Diandra disertai menguap karena mengantuk.

“yaudah…. Met tidur ya sayang…. Mimpi yang indah. I love you”. Pembicaraan terputus. Kini dua anak manusia yang sedang kasmaran tidur dengan nyenyak sekali.

**

Hari demi hari berlalu. Bulan demi bulan juga ikut berlalu. Kalender menunjukkan tanggal 12, tepat dua bulan sudah berjalan hubungan dua anak manusia itu.

“happy 2 month anniversary yank… semoga hubungan kita selalu dilindungi oleh Allah ya yank…” pesan singkat Diandra masuk ke ponsel Chiko, sementara sang pangeran masih tidur pulas di atas tempat tidurnya yang empuk.

“amin… happy 2 month anniversary too yank” tiba-tiba ponsel Diandra berdering. Sedari tadi menunggu balasan pesannya akhirnya dibalas juga oleh Chiko.

“yank…. Aku berangkat kuliah dulu ya…”

“hati-hati di jalan ya… jangan suka ngebut-ngebut” balas Diandra cepat.

Ya… begitulah selalu, Diandra yang selalu memberi pesan kepada Chiko agar berhati-hati di jalan.

**



“Assalammualaikum”

“waalaikumsalam” jawab seorang ibu separuh baya.

“eh…. Nak Chiko…. Ayo silahkan masuk”

“Diandra ada bu….?”

“ada dia lagi di kamaranya, sebentar ya ibu panggil” ibu itu berjalan menuju kamar Diandra.

“Di………. Chiko udah datang tu…. Dia nunggu di ruang tamu”

“ia bu… makasih ya bu” jawab Diandra girang kepada Ibunya sembari mencium tangan dan pipi ibunya.

“kami pergi ya bu”

“ia… hati-hati ya di jalan”

“kita mau kemana yank?” Tanya Diandra penasaran.

“udah.. tenang aja.. kamu pasti suka tempat ini. Tapi sebelumnya kamu tutup mata kamu dulu pake kain ini”

“kok pake tutup mata segala? Emang mau ngapain sih? Gak macem-macem kan?”

“udah… tutup aja mata kamu bawel amat sih”

“ia ia.. jangan kuat-kuat tapi ikatannya”

“ia tuan putri”

Dengan perlahan Chiko menuntun jalan Diandra yang tertutup oleh kain.

“nah… sekarang kamu boleh buka mata kamu”

Diandra lalu membuka penutup matanya yang sedari tadi membuatnya risih.

“surprise……!!”

“ya ampun yank… bagus banget tempatnya. Makasih ya yank.. aku sayang kamu” Diandra dengan girangnya memeluk Chiko.

“ia sama-sama…. Aku juga sayang kamu. Happy two month anniversary ya yank…” jawab Chiko dengan pelukan hangatnya kepada Diandra.

Di malam yang indah bertabur bintang di langit yang seolah turut berkesan menyumbangkan suasana Chiko dan Diandra.

**

“Di…. Aku pengen ketemu sama kamu di kafe tempat biasa”

Diandra dikejutkan oleh pesan singkat yang muncul dari telpon genggamnya. Diandra lalu bergegas menuju kafe tempat mereka janjian untuk bertemu. Sepanjang perjalanan Diandra bertanya-tanya sendiri dalam hati.

“aneh… nih anak kenapa ya tiba-tiba ngirim pesan kayak gitu. Gak seperti biasanya”

“ada apa yank?”

“kamu jujur. Kenapa kamu pergi sama Abdi kemarin tanpa bilang-bilang sama aku!”

“eng….eng…enggak ada kok… aku nggak ada pergi sama dia kemarin” jawab Diandra terbata-bata.

“Bohong kamu!! Aku liat foto-foto kamu berdua sama dia!”

“nggak seperti biasanya Chiko sangat marah kayak gini” Diandra berkata-kata dalam hati.

Dia hanya bisa tertunduk , menangis sesegukan.

“aku minta maaf yank… aku ngaku kalo aku salah…. Aku memang ada pergi sama dia kemarin… aku minta maaf…..” mohon Diandra kepada Chiko dengan air mata yang mengalir deras di pipinya.

“kita putus…!”

Tapi yank… aku cinta sama kamu! Aku sayang sama kamu….!!”

Chiko berlalu meninggalkannya.

**

Tiga hari telah berlalu setelah kejadian itu. Dalam hati Diandra sangat menyesal telah menyakiti hati seseorang yang sudah sayang padanya. Menyesal menyia-nyiakan orang yang sangat berarti di hidupnya.

“yank…. Maafin aku ya….aku menyesal udah nyakitin hati kamu, aku janji nggak akan mengulangi kesalahanku. Adakah kesempatan untuk kita mengulang hubungan kita lagi…?? Tidak akan ku sia-siakan lagi kepercayaanmu… aku janji Chiko…..” Diandra menghubungi Chiko melalui telpon dengan nada menangis sesegukan.

“kenapa kamu tega ngelakuin ini sama aku? Apa kurang perhatian aku sama kamu? Apa kurang cinta aku sama kamu?” jawab suara di seberang telpon dengan nada lemah.

“besok kita ketemu di kafe tempat kita biasa bertemu”

“maafin aku sekali lagi. Yang harus kamu tau aku hanya cinta sama kamu….!”

Telpon pun terputus. Dalam doa Diandra meminta

“Ya Allah…. Maafin aku yang punya salah. Jika masih ada kesempatan, izinkan aku untuk memperbaiki kesalahanku dan izinkan aku bersama dengannya sampai maut yang memisahkan kami. Aku janji nggak akan mengulangi kesalahan yang pernah aku perbuat… aku sayang dia……”

Diandra tidak berhenti menangis didalam doanya. Malam yang sunyi menjadi saksi air matanya yang terus mengalir di pipi lembutnya.

**

“maaf ya aku telat” ucap Diandra lesu.

“sekarang kamu maunya gimana?” Chiko memulai pembicaraan.

“aku maunya kita balik seperti dulu lagi, sama-sama seperti dulu, memulainya dari awal. Aku janji aku nggak akan ngulangi kesalahanku yang seperti dulu lagi. Aku sangat menyesal udah nyakiti kamu… ku mohon… maafkan aku dan kita bisa mengulangnya dari awal…. Aku sangat mencintaimu Chiko……” harap Diandra dengan air mata yang tiada hentinya mengalir di pipinya.

“jujur… aku juga cinta sama kamu…. Tapi apa kamu nggak ngerasain apa yang aku rasain sekarang? Apa kamu nggak ngerti perasaan aku Di….?”

“ya….. aku sangat mengerti perasaanmu. Tapi apa nggak ada kesempatan untukku memperbaiki semua kesalahanku? Aku janji nggak akan mengulangi kesalahanku…. Aku janji Chiko….!” Jawab Diandra tersedu-sedu.

“yaudah… kita mulai semuanya dari awal lagi. Tapi tolong Di jangan sakiti aku lagi…. Aku sangat mencintaimu”

“ia Chiko…. Aku janji nggak akan buat kamu kecewa lagi…. Aku akan jaga kepercayaan kamu. Aku juga sangat mencintai kamu” Diandra tidak berhenti menangis dipelukan Chiko.

“udah… jangan nangis lagi…. Aku nggak mau lihat kamu nangis gitu…. Liat tuh, mata kamu udah sembab gitu” Chiko mengusap air mata Diandra.

“Makasih ya yank…. Aku sayang kamu” ucap Diandra sambil memeluk Chiko dengan erat seperti tidak mau kehilangannya untuk kedua kalinya.

Begitulah cinta…. Kadang suka kadang duka, asam manisnya cinta harus dirasakan setiap pasangan yang memadu cinta. Bukan cinta namanya kalau tidak ada pertengkaran dan sakit hati.

**

Tdak terasa hubungan Diandra dan Chiko sudah menginjak 1 tahun. Bulan demi bulan telah dijalani. Tawa, tangis, serta riang canda telah mereka rasakan. Seiring dengan berjalannya waktu dan hari-hari yang telah dilalui Diandra bersama Chiko, Diandra kini mengetahui betapa besar arti sebuah cinta, ketulusan, kesetiaan, dan saling percaya yang tertanam dalam diri mereka. Sebab dalam sebuah hubungan harus memiliki itu semua. Betapa indahnya sebuah cinta, namun kadang kala sangat menyakitkan.

Tepat jam 12.00 malam Chiko yang sedang tidur dengan pulas kerena kecapekan bermain game di Internet. Akhir-akhir ini Chiko di sibukkan dengan bermain game game dan game. Sudah jarang kerumah Diandra, jalan bareng Diandra, bahkan makanpun ia tak ingat. Begitulah kalau sudah kecanduan game di Internet.

Kring…..kring….Kring….. ponsel Chiko berdering dengan kuat.

“halo…” jawab Chiko dengan nada mengantuk.

“happy first Anniversary yank…...aku sayang kamu…..semoga maut yang dapat memisahkan kita…. I love you…..” ucap Diandra dengan semangat.

“happy first Anniversary too yank… sayang kamu juga…. Love you too”

“kok jawabnya gak semangat gitu? Kamu sakit? Atau kamu kecapekan karena maen game terus?” Tanya Diandra cemas.

“ia yank… aku baru tidur 5 menit yang lalu, aku ngantuk, aku tidur ya yank…. Assalammualaikum” Telpon langsung di tutup oleh Chiko.

“waalaikumsalam” jawab Diandra kecewa berharap malam ini adalah malam yang indah walaupun hanya lewat telpon. Tapi bagaimanapun juga Diandra mengerti kenapa Chiko begitu, tidak dimasukkan kedalam hati oleh Diandra.

**

Pagi hari yang indah, cerah, kicauan burung yang mennyambut pagi Diandra yang indah. Entah kenapa Diandra pagi ini senang sekali, sangat merindukan kekasihnya.

Ponsel Diandra berdering, lalu dibuka ada 1 pesan yang muncul di layar ponsel Diandra yang membuat dia begitu tambah senang.

“yank…. Nanti malam kita dinner ya… ngerayain hari jadi kita. Aku udah pesan tempatnya, nanti malam jam 8 yaa… sekarang aku mau pergi dulu sama teman-teman ke tempat biasa…. Hehe…. I love you”

“warnet lagi…..warnet lagi…..” gerutu Diandra dalam hati.

Tapi Diandra juga senang karena acara mereka nanti malam.

“ah… tak apalah…. Yang penting ada moment special dengannya” ucap Diandra dengan girangnya.

**

Malampun tiba. Matahari udah tenggelam, digantikan oleh bulan yang indah menyinari dunia. Diandra sibuk memilah-memilih baju yang cocok untuk acara mereka.

“nah… ini dia bajunya” Diandra langsung memakai dress yang bermotif bunga-bunga berwarna pink dan biru. Motif bajunya sangat cocok dengan hati Diandra yang sedang berbunga-bunga.

Diandra lalu menghubungi Chiko. Panggilan pertama tidak terjawab, panggilan kedua juga tidak terjwab, panggilan ketiga….

“halo….”

“kok baru di angkat telponnya?” Tanya Diandra kesal.

“maaf yank… nggak kedengaran ada telpon”

“kamu lagi dimana?”

“masih di warnet” jawab Chiko singkat.

“jadikan kita dinnernya? Aku udah siap nih….”

“ia jadi…. Kamu langsung aja ke tempat yang udah aku pesan, di tempat kita ngerayain hari jadi kita yang ke 2 bulan dulu…. Ingat kan? Sebentar lagi aku selesai kok…. Nanti aku nyusul ya….”

“ia… jangan lama-lama yaa….” Tut..tut..tut..tut.. telpon terputus.

**

Diandra sudah sampai di tempat mereka janjian bertemu. Diciumnya bunga mawar yang harum yang ada di atas meja Diandra lalu mengungkapkan isi hatinya

“mawar…. Kamu cantik banget, secantik malam ini….. aku bahagiaaaaa banget….” Diandra senang sekali tampaknya tetapi pangeran yang di tunggu-tunggunya tak datang juga. Diandra mulai membuka ponselnya dan mengetik pesan untuk Chiko.

“yank……”

Tidak ada balasan dari Chiko. Malam sudah semakin tinggi, detak jam di tangan Diandra terus berjalan dan kini sudah menunjukan pukul 10.30 malam tetapi Chiko tak kunjung datang. Diandra sangat kecewa sekali dan ia memutuskan untuk pulang. Di dalam perjalanannya Diandra merasa tubuhnya sangat lemah dan kepalanya sudah mulai pusing. Lalu Diandra menghubungi Chiko tetapi tidak bisa dihubungi. Diandra mengirimkan pesan singakat kepada Chiko

“yank… kamu lagi dimana? Kepala aku pusing banget nih…. Sakit banget rasanya ,aku nggak kuat… hidung aku mulai keluar darah….”

Pesan singkat Diandra tidak dibalas juga oleh Chiko.

Gubraakk….!!

**

Kring….kring….kring…. ponsel Chiko berdering.

“halo… ada apa ta?”

“kak Diandra…..” jawab adik Diandra menangis.

“ia… kenapa sama kak Diandra?” Tanya Chiko penasaran.

“kak Diandra……….. dia udah nggak sama-sama kita lagi……”

“maksudnya apa ta??”

“kak Diandra meninggal……..” tangis Tata pun pecah.

“apa….??! Nggak mungkin….. Ini nggak mungkin….!! Kamu pasti bohong kan ta…. Kamu bohoooong….!!” Teriak Chiko sambil menangis.

Dilihatnya ponselnya yang dari semalam tidak aktif. Ada 3 pesan Diandra yang tidak dilihat sebelumnya oleh Chiko

“happy first Anniversary ya yank…. Aku cinta kamu selamanya…. I love you”

“maafin aku Di…. Maafin aku…. Aku menyesal telah membiarkanmu sendirian semalam…. Aku sayang kamu…. Maafin akuuuuu……!!!” tangis Chiko menyesal setelah membaca pesan terakhir dari Diandra.

Semua telah berakhir seperti yang di inginkan Diandra

“hanya maut yang dapat memisahkan kita”

**

By : Sri Endang Wahyuni

0 komentar:

Posting Komentar